Rabu, 26 Oktober 2011

LANGKAH-LANGKAH MENGATASI PENCEMARAN

Antara perkara yang boleh dilaksanakan:

1) Ceramah - Pengenalan kepada alam sekitar & Pengurusan sisa pepejal
2) Gotong Royong
3) Pertandingan zon hijau
4) Aktiviti kitar semula
5) Ceramah kitar semula
6) Pertandingan melukis poster
7) Kempen Bumi Hijau
8) Bengkel kursus The Art of Recycling
9) Kempen Sifar Sampah

  “Lupakan Pepatah Habis Manis Sepah Dibuang”


Perubahan iklim atau climate change telah kita rasakan. Tidak terkecuali di Malaysia. Kesannya datang muncul tanpa. Lokasinya tersebar di seluruh tanah air. Ribuan orang pun menjadi korban. Ada yang meninggal, kehilangan sumber pendapatan, serta harus beralih pekerjaan dan tempat tinggal. Namun, bencana alam sentiasa berlaku.

Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global (global warming). Iaitu fenomena meningkatnya suhu bumi di sekitar 300 ppm. Biasanya, suhu bumi terjadi disebabkan oleh atmosfera yang menyerap secukupnya panas dari matahari dan bersama bumi memantulkan keluar sebahagian lainnya. Namun, kini terlalu banyak gas seperti karbon dioksida, metan, dan lainnya yang muncul di atmosfer sehingga
menyebabkan keluarnya panas matahari.
Akibatnya, suhu bumi semakin panas. Ini disebut pula sebagai kesan rumah kaca karana atmosfera diibaratkan sebagai rumah kaca yang menaungi bumi.


Kesan Kepada pelbagai kehidupan manusia, termasuk salah satu yang perlu diwaspadai adalah mencairnya ais di kutub yang menambah tinggi permukaan laut. Contohnya, wilayah pesisir laut terancam dan hilang. 
 Kesan ancaman bencana yang disebabkan perubahan iklim itu, kita sering melupakan bencana yang telah terjadi dalam waktu yang cepat. Bahkan, kita cenderung menjadi tidak peduli. Seolah tidak merasakan apa-apa. Padahal, bencana di depan mata siap menerjang kita.


Oleh sebab itu, seharusnya detik ini juga, ancaman perubahan iklim itu menuntut kita mengubah kebiasaan hidup. Oleh sebab itu pula, marilah menjadi virus perubahan kepada sahabat kita, saudara kita, tetangga kita, dan semua orang yang kita temui di mana saja dan kapan saja agar bersatu-padu mencegah perubahan iklim.


Pertama, mulailah dari diri sendiri. Misalnya, peduli hidup dan masa depan lingkungan kita yang lebih baik dengan selalu mengambil tahu perkembangan terbaru perubahan iklim dari berbagai sumber informasi. Sebarkan  kepada orang di mana saja .


Kedua, lakukanlah Penjimatan Elektrik “Switch off the electricity”. Contohnya penggunaan alat elektronik di rumah seperti televisyen,  penyedot debu, oven, seterika, mesin basuh, dan komputer menggunakan elektrik dalam jumlah besar, termasuk saat berada dalam kondisi stand by. Bila kita lakukan, hal itu akan meninggalkan kesan pada bil elektrik.


Ketiga, kitar semula(recycle). Pepatah mengatakan: Habis manis sepah dibuang. Tapi, kini kita harus berpikir lebih jauh lagi karana jika membuang sampah terus-menerus tanpa menggunakannya semula  akan menyebabkan bumi semakin tercemar.
Lakukan pemilihan sampah organik dan bukan organik. Yang organik (seperti sisa buah, sayur, dan makanan alami) dapat dijadikan kompos, sedangkan yang nonorganik (seperti plastik, kertas, tembaga) dapat didaur ulang untuk dijadikan produk-produk lainnya.
Jangan membakar sampah karana akan menghasilkan gas-gas yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan udara.

Keempat, lakukanlah hemat BBM dan secara bijak gunakan moda transportasi. Berdasar data WWF, sektor transportasi menyumbang 27 peratus emisi CO2 (karbon dioksida) dari pembakaran bahan bakar fosil.
Jadi, usahakan untuk melakukan, antara lain, pergi ke kedai secara bersama dengan seluruh anggota keluarga atau teman-teman yang memiliki tujuan yang sama.
Lakukan cek emisi karbon kendaraan pribadi dengan rutin; bila mungkin gunakan alat transportasi misal seperti kereta api, bus/busway atau kenderaan umum lainnya, serta gunakan basikal atau berjalan kaki ke tempat yang dekat.

Kelima, hemat air. Menurut WHO, air yang layak dimanfaatkan manusia 2,5 peratus dari seluruh air di bumi. Sisanya, 97,5 peratus , adalah air laut.

KE MENU UTAMA

Tiada ulasan:

Catat Ulasan